KAPAL UAP

 


Kapal Uap (Stoomboot) adalah sesuatu yang baru bagi masyarakat Dayak. Sebelumnya mereka hanya mengenal kapal layar yang digerakan angin dan perahu sampan (jukung) yang bergerak karena tenaga dayung manusia.  Mereka menyebutnya Kapal Hasep yang secara hurufiah berarti "Kapal Berasap". Tampaknya penamaan itu karena mereka melihat asap hitam tebal yang keluar dari cerobong asap kapal. 

Pada saat Kapal Uap pertama kali datang ke Sungei Murong, di wilayah Pulau Petak, orang Dayak Ngaju memandangnya penuh kekaguman. Mereka heran melihat  perahu besar yang dapat bergerak cepat tanpa ada tangan manusia menggerakkannya.  Istri Dambong menyembelih dan mengorbankan seekor ayam jantan untuk menghormati kedatangan kapal itu di kampung mereka (BRM 1846: 402).

Sementara di Bukit Rawi, Kahayan, Kepala Suku meminta seekor kerbau kepada Residen  sebagai kurban kepada dewata air (jata) yang marah karena Kapal Uap Tjipanas masuk ke Sungai Kahayan (MRZG  Februari 1857:31).




Komentar

Postingan populer dari blog ini

PENGKHOTBAH DAN BUDAK-BELIAN, NYANYIAN PARODI

RIWAYAT HIDUP DAN KARYA AUGUST FRIEDERICH ALBERT HARDELAND

MENGENANG BETHABARA