DAYAK TOMUN (Bagian 2)

 


DAYAK BLAMAN
Pada tahun 2000-an, suku Dayak Tomun sempat menyandang atau diberi nama sebagai Dayak Blaman. Penamaan itu tampak dari beberapa tulisan antara lain:
- "Hukum Adat Dayak Blaman" yang ditulis oleh Thedan Usit dkk., pada tahun 2000 di Nanga Bulik, Kecamatan Bulik. Tulisan ini kemudian diterbitkan oleh Biro Hukum Setda Provinsi Kalimantan Tengah pada tahun 2008, dengan judul "Hukum Adat Dayak Blaman Kabupaten Lamandau.".
- "Adat Istiadat dan Seni Budaya Masyarakat Blaman Bulik", ditulis oleh Edi Yakob, dicetak pada tahun 2008 di Yogyakarta oleh Penerbit Kanisius.
Sebagaimana dijelaskan oleh Yosepha dan Jelahu (2019:236) kata “Blaman“ berasal dari Bahasa Bulik yang berarti “pedesaan”. Menurutnya Dayak Blaman adalah Suku Dayak yang masyarakatnya terpencar di desa-desa sekitar Sungai Bulik dan Mentobi, antara lain Desa Sungkup, Nanga Koring, Toka, Sepondam, Merambang, Batu Tunggal, Kemujan, Pedongatan, Melata, Nanuah dan Lubuk Hiju.
Namun penamaan tersebut tidak berterima secara luas dengan alasan bahwa nama Dayak Blaman tidak mencakup keseluruhan kelompok suku, hanya mewakili kelompok masyarakat yang bermukim daerah Sungai Bulik dan Mentobi.
(Bersambung...............)
๐—ฃ๐—˜๐—ฅ๐—œ๐—ก๐—š๐—”๐—ง๐—”๐—ก !
๐—ฆ๐—ฎ๐˜†๐—ฎ ๐—ง๐—œ๐——๐—”๐—ž ๐—บ๐—ฒ๐—ป๐—ด๐—ถ๐˜‡๐—ถ๐—ป๐—ธ๐—ฎ๐—ป ๐˜€๐—ถ๐—ฎ๐—ฝ๐—ฎ๐—ฝ๐˜‚๐—ป ๐˜‚๐—ป๐˜๐˜‚๐—ธ ๐—บ๐—ฒ๐—บ๐—ฎ๐—ธ๐—ฎ๐—ถ ๐—ฎ๐˜๐—ฎ๐˜‚ ๐—บ๐—ฒ๐—ป๐—ด๐—ฎ๐—บ๐—ฏ๐—ถ๐—น ๐˜๐˜‚๐—น๐—ถ๐˜€๐—ฎ๐—ป ๐—ถ๐—ป๐—ถ ๐˜‚๐—ป๐˜๐˜‚๐—ธ ๐—ฑ๐—ถ๐˜๐—ฒ๐—ฟ๐—ฏ๐—ถ๐˜๐—ธ๐—ฎ๐—ป ๐—ฑ๐—ฎ๐—น๐—ฎ๐—บ ๐—ฏ๐—ฒ๐—ป๐˜๐˜‚๐—ธ ๐—ฎ๐—ฝ๐—ฎ๐—ฝ๐˜‚๐—ป ๐—ฎ๐˜๐—ฎ๐˜‚ ๐—บ๐—ฒ๐—ป๐—ด๐—ฎ๐—น๐—ถ๐—ต๐—ธ๐—ฎ๐—ป๐—ป๐˜†๐—ฎ ๐—ธ๐—ฒ ๐—ฏ๐—ฒ๐—ป๐˜๐˜‚๐—ธ ๐˜ƒ๐—ถ๐—ฑ๐—ฒ๐—ผ, ๐˜๐—ถ๐—ธ๐˜๐—ผ๐—ธ, ๐˜†๐—ผ๐˜‚ ๐˜๐˜‚๐—ฏ๐—ฒ ๐—ฑ๐—น๐—น..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PENGKHOTBAH DAN BUDAK-BELIAN, NYANYIAN PARODI

RIWAYAT HIDUP DAN KARYA AUGUST FRIEDERICH ALBERT HARDELAND

MENGENANG BETHABARA